KISAH KEAJAIBAN SEDEKAH

Kisah Keajaiban Sedekah 1: Allah Mengampuni Seorang Pelacur
Sebuah kisah dan peringatan yang disampaikan oleh Omar Essa tentang seorang pelacur.
Kita hidup di zaman keangkuhan, di mana orang-orang merasa lebih baik dari yang lainnya, “aku lebih baik dari dirimu, lihatlah dirimu, kau bukan siapa-siapa. Kau tidak melakukan ini, kau tidak melakukan itu.
”Astaghfirullah, seperti inikah lelaki-lelaki dan perempuan-perempuan hebat dalam Islam terdahulu? Tidak, mereka tidak seperti ini. Mereka orang-orang yang rendah hati dan berbudi luhur dengan karakter yang indah. Sungguh, kita harus mengharamkan kejahatan di mana pun kita melihatnya. Semoga Allah SWT. memberikan kita kekuatan untuk dapat menyuarakan apa-apa yang tidak adil dan salah.
Sudah bukan waktunya untuk kita saling menghakimi. Ibunda Omar sewaktu itu pernah berkata “Omar, jangan pernah hakimi siapapun sampai kau sempurna,” kemudian ia menyelesaikan kalimatnya dan berkata “dan kau tidak akan pernah menjadi sempurna. Maka ketika kau hendak menghakimi, hakimilah dirimu sendiri. Jadikan dirimu insan terbaik dan insan terbaik bagi orang-orang yang membutuhkan melalui pertolongan Allah SWT.”
Saudara-saudari muslim, mari hormati satu sama lain, mari bantu satu sama lain, berhentilah melihat perbedaan dan menerkam satu sama lain seperti musuh. Kita semua adalah saudara dan saudari dalam Islam, dan ketika kita mampu memberikan arahan maka lakukanlah dengan cara yang benar, cara yang baik, dan dalam rasa kasih sayang.
Pun ketika kita ingin menasihati seseorang, mari kita lakukan secara diam-diam dengan ketulusan hati. Dan ketika memberikan nasihat, ingatlah, telinga kita sendiri adalah pendengar pertamanya. Bukalah hati dan terima nasihat yang kita berikan, karena sesungguhnya diri kita merupakan pendengar pertama dari nasihat kita.
Berdasarkan hal tersebut, maka sadarlah bahwa kita tidak pantas untuk menghakimi orang lain, siapapun orang itu. Ada banyak kisah mengenai ampunan Allah SWT. Kisah kali ini datang dari sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah RA.
Abu Hurairah RA bercerita bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda “Sungguh, seorang pelacur telah melihat seekor anjing mengelilingi sebuah sumur pada hari yang panas dan lidahnya menjulur karena rasa haus, maka ia mengambilkan anjing tersebut air, di dalam sepatunya, lalu Allah SWT. mengampuninya.”
Dalam narasi lainnya, Nabi Muhammad Saw. bersabda, “pada suatu ketika ada seekor anjing yang berjalan mengelilingi sebuah sumur, ia menderita karena rasa haus yang teramat hingga anjing tersebut nyaris mati. Kemudian seorang pelacur, keturunan Israel, melihat anjing tersebut. Maka diambilkannya air di dalam sepatunya dan anjing tersebut meminum darinya. Allah SWT. mengampuninya karena ini.” Subhanallah, Lihatlah besarnya ampunan Allah SWT.
Wanita ini adalah wanita yang menjual tubuhnya untuk hidup, wanita ini adalah wanita yang hina. Bayangkan saja. Kemudian ia menolong ciptaan Allah SWT, seekor anjing. Sebagai muslim, tidaklah dianjurkan oleh tradisi kenabian untuk memiliki anjing.
Anjing tidak diijinkan berada di rumah, dan wanita ini menolong ciptaan Allah berupa seekor anjing dan Allah SWT mengampuninya. Seluruh dosa-dosanya habis terhapus. Maka dari itu takutilah Allah SWT, dan jangan hakimi siapapun. Kita tidak pernah dan tidak akan pernah tahu siapa yang Allah SWT sayangi dan ampuni.
Maka dari itu jangan pernah putus harapan akan ampunan dari Allah SWT. Tidak peduli siapa kita, apa kesalahan dan dosa-dosa kita, bersedekah selalu merupakan sebuah pilihan. Apabila memberikan air minum kepada seekor anjing saja dapat menerima ampunan dari Allah, apalagi bersedekah air kepada ciptaan Allah berupa manusia?
Kamu bisa lho bersedekah air di sini, baik itu sebagai relawan, mengusulkan tempat atau kawasan yang membutuhkan air, ataupun menjadi donatur dan menyumbangkan sebagian rezeki untuk penyediaan air bersih di kawasan-kawasan yang membutuhkan.
Satu hal penting lainnya adalah bersedekah dengan keikhlasan dan mengharapkan imbalan hanya dari Allah SWT.
Kisah Keajaiban Sedekah 2: Sedekahkanlah Apa yang Kamu Cintai
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha Mengetahui” [3:92]
Sedekah dapat menjadi perlindungan bagi seseorang dan dapat menghentikan api neraka dalam siksanya di alam kubur. Sedekah juga memadamkan kemarahan Allah SWT. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW dahulu seringkali mengajak dan mendorong umatnya untuk bersedekah. Dan ketika kematian telah datang, seseorang akan berkata “ya Allah, berikanlah hamba kesempatan untuk kembali dan melaksanakan sholat, haji, serta ini dan itu untuk sedekah.” Dan begitulah pentingnya peran sedekah. Sedekah mampu menghentikan siksaan dan karena alasan tersebutlah seseorang harusnya mempermudah sedekah untuk dirinya sendiri.
Tidak ada yang salah dengan bekerja keras untuk menjadi kaya, islam membutuhkan muslim-muslim kaya. Muslim kaya yang baik dan murah hati akan senantiasa menjadi bala bantuan bagi islam. Setiap orang dapat memandikan dirinya dengan uang, adapun caranya ialah dengan membayar zakat kepada Allah SWT dan memberikan sedekah. Allah SWT telah memberitahu umat manusia untuk tidak semata-mata memohon untuk akhirat, dan tidak semata-mata memohon untuk hal-hal duniawi. Allah SWT telah memeberitahu umat manusia untuk meminta keduanya, yaitu kebaikan dunia dan akhirat.
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” [2:201]
Rasulallah SAW bersabda “barangsiapa yang bekerja keras untuk mendapatkan rejekinya adalah orang yang disayangi oleh Allah SWT.” Allah SWT menyayangi terhadap orang yang bekerja untuk mendapatkan rejekinya, meski demikian, ingatlah bahwa Allah SWT juga berfirman,
“sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar” [64:15]
Adapun kisah mengenai Abul Khair yang senantiasa memberikan sedekah setiap hari hingga akhirnya pada suatu hari orang-orang menyadari bahwa dia membawa bawang. Kemudian salah satu temannya bertanya “apa ini?”, lalu dia menjawab “aku hendak bersedekah”, temannya kemudian berkata “sedekah bawang? Baunya akan merusak aroma pakaianmu!”, Abul Khair menanggapi “aku mencari-cari sesuatu untuk disedekahkan hari ini di rumah dan aku tidak dapat menemukan apapun kecuali bawang ini. Mungkin saja ada orang yang membutuhkannya. Aku tidak akan berhenti bersedekah setiap hari karena aku telah mendengan Uqbah bin Amir bercerita bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda jikalau setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya ketika berada di hari akhir.”
Sedekah seorang anak pun mampu mencapai kedua orang tuanya yang telah meninggal. Maka dari itu, saudara dan saudari islam, ketika bersedekah bayangkanlah kedua orang tuamu, entah mereka masih ada di dunia ataupun sudah melanjutkan perjalanan ke alam selanjutnya. Masukkan mereka ke dalam intensi bersedekah dan bersedekahlah untuk mereka. Allah SWT itu kaya, Allah SWT mampu dan akan memberikan ajr kepada yang bersedekah, maupun orang tua dari yang bersedekah tanpa mengurangi ajr yang bersedekah.
Berbagi kebaikan bersama orang yang membutuhkan dan berbagi pahala kepada kedua orang tua. Kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan bersedekah air baik itu sebagai relawan, mengusulkan tempat, ataupun berdonasi di sini.
*Artikel ini merupakan sumbangan dari perusahaan desain Mehibi.
Untuk kontribusi tulisan/artikel, klik tautan berikut: http://sedekahair.org/sedekah-konten/
Untuk kontribusi dalam bentuk lain, hubungi email berikut komunitassedekahair@gmail.com

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top