TPQ BAQIYATUSSHALIHAT KUBANGKANGKUNG - Cilacap

Wakaf Air untuk Sekolah Madrasah Diniyah dan TPQ Baqiyatusshalihat, Kubangkung, Cilacap

Kabupaten Cilacap menjadi salah satu wilayah di Indonesia, yang beberapa tahun terakhir ini menjadi langganan kekeringan, terutama ketika musim kemarau tiba. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, pun terus memberikan bantuan, karena meskipun sudah masa peralihan ke musim hujan, tapi tidak sepenuhnya dapat menjamin ketersediaan air bersih di beberapa desa.

Berdasarkan data dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, ada 9 desa yang terdampak kekeringan, salah satunya di Desa Kubangkangkung.

Sekolah Madrasah Diniyah dan TPQ Baqiyatusshalihat pun ikut merasakan dampaknya, padahal setiap hari, mereka membutuhkan air bersih untuk kegiatan ibadah, pendidikan, dan juga mengaji para santri. 

Selain mengandalkan bantuan mobil tangki air dari pemerintah, biasanya pengurus harus mencari sumber air di desa lain yang berjarak hingga 5-7 km.

Sebenarnya, sudah terdapat beberapa sumber air di lokasi, berupa sumur gali dengan kedalaman 7 m, tapi kondisinya kering saat musim kemarau. 

Ada juga sumber air dari sumur dengan kedalaman 26 m di masjid, tapi sayangnya kondisi airnya asin, sehingga tidak layak digunakan.

Kondisi inilah yang membuat kegiatan ibadah, belajar, dan mengaji terganggu.

Struktur tanah yang kurang mendukung juga menjadi faktor penyebab, sulitnya mendapatkan sumber air atau mata air di dekat sekolah yang sudah berlangsung sejak 2003 ini. 

Solusi lainnya, jika terjadi kemarau panjang, TPQ dan warga sekitar harus ke hutan yang berjarak sekitar 3-4 km dari lokasi, untuk mendapatkan air bersih, dan itu juga harus antre.

Pilihan lain, mereka harus membeli air ke salah satu warga dengan harga Rp500 per satu jeriken.

Jika dihitung-hitung, yayasan membutuhkan sekitar 30 jeriken untuk sehari.

Alhamdulillah, setelah melakukan survei dan mendapatkan hasil geolistrik, Sedekah Air berhasil mengebor sumur kedalaman 45 meter di lokasi.

Insya Allah, sumber air tersebut dapat dimanfaatkan oleh 180 santri, 13 pengajar, dan 500 KK warga sekitar.

Jazakallah khair.

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top