Kampung Nanggela adalah perkampungan di daerah Gunungtanjung, Tasikmalaya, yang sering mengalami kekeringan dan kesulitan dalam hal pengadaan air bersih, terutama saat musim kemarau.
Apabila dalam satu bulan berturut-turut tidak turun hujan, masyarakat di Kampung Nanggela, sulit mendapatkan pasokan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumber air yang biasanya digunakan oleh masyarakat, berasal dari sumur galian dengan rata-rata kedalaman 3-5 meter.
Namun, sumur-sumur itu tidak dapat diandalkan ketika musim kemarau, sehingga masyarakat mengambil air ke sungai yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari kampung ini.
Itu pun dengan kondisi air sungai yang kotor, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan konsumsi.
Jika sudah tidak ada air yang mereka dapatkan, maka bantuan berupa dropping air adalah jalan satu-satunya yang bisa diharapkan. Terutama untuk kebutuhan konsumsi.
Ada juga sumber air dari Masjid Al I’adah yang membuat sumur bor (manual) dengan kedalaman 27 meter.
Namun, sumur tersebut tidak bisa digunakan, karena menurut keterangan warga, saat dilakukan pengeboran ditemukan gas.
Di masjid ini, kami mendapati air hujan yang ditampung dengan beberapa ember yang digunakan untuk keperluan MCK di toilet.
Alhamdulillah, setelah melakukan survei dan membuat sumur bor kedalaman 50 meter, akhirnya berhasil mendapatkan air bersih yang melimpah.
Insya Allah, cukup untuk warga, terutama saat kemarau datang.
Adapun penerima manfaat untuk lokasi ini adalah sebanyak kurang lebih 110 kepala keluarga (KK).
Jazakallah khair.