Ponpes Al-Kautsar menjadi salah satu kawasan di Kabupaten Pandeglang, Banten, yang terdampak kekeringan hingga krisis persediaan air bersih.
Pondok pesantren yang rata-rata diisi oleh anak-anak yatim piatu, anak-anak putus sekolah, dan juga anak-anak yang kurang mampu ini, bahkan bukan satu-satunya lokasi mengalami masalah terebut.
Sebagian besar warga di Kampung Cikapas juga mengalami hal yang sama.
Daerah tersebut mengalami kekeringan, dan banyak sumber air yang menjadi keruh akibat kemarau yang sangat panjang.
Sementara Ponpes Al-Kautsar hanya mengandalkan sumur gali sedalam 8 meter, yang mana kondisinya juga sudah mulai mengering, dan airnya berwarna kekuningan.
Biasanya untuk keperluan mandi dan mencuci, mereka memanfaatkan air hujan, sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak tiap hari, mereka membeli air galon.
Jika hujan tidak kunjung turun, para santri harus menumpang ke tetangga-tetangga yang berada di kampung tersebut.
Masalahnya, warga di kampung ini juga mengalami kendala yang serupa, sehingga tidak bisa tiap hari meminta air.
Alternatif lainnya, para santri juga bisa memanfaatkan air sumur di masjid yang berada di wilayah tersebut.
Namun, sumur juga digunakan oleh warga-warga di kampung yang lain, yakni Cipusar dan Babakan, sehingga menyebabkan sumur lama-lama mengering.
Alhamdulillah, setelah melakukan survei dan membuat sumur gali kedalaman 4 meter, Sedekah Air berhasil membantu mendapatkan air bersih yang melimpah.
Insya Allah, sumur tersebut cukup untuk para santri di Ponpes, terutama saat musim kemarau datang.
Jazakallah khair.