Kampung Cikeusik (160 mdpl), memiliki sumber utama air yang dialirkan melalui pipa sejauh 5 Km dari kaki Gunung Salak.
Oleh karena jarak yang cukup jauh dan banyak sekali penggunanya, maka untuk mendapatkan air sendiri, para warga harus bergantian. Bahkan, kadang, warga di kampung ini jarang mendapatkan pasokan air dalam beberapa hari.
Warga sendiri harus membayar iuran Rp10.000 per bulan, sebagai biaya perawatan. Saat kemarau, debit air berkurang, sehingga air di Kampung Cikeusik, sangat sulit didapatkan.
Terkadang, warga harus antre untuk mendapatkan air bersih di beberapa mata air yang jaraknya cukup jauh. Mereka menggunakan jeriken, dan diangkut menggunakan motor.
Di lokasi sendiri, terdapat masjid yang didirikan oleh salah satu warga. Hanya saja, karena sumber air tidak ada, maka masjid itu menjadi kurang terawat.
Setelah melihat langsung lokasi, melakukan tes geolistrik, dan lain sebagainya, alhamdulillah, pembuatan sumur gali untuk warga Kampung Cikeusik, RT 003/RW 005, berjalan lancar dan berhasil mendapatkan air bersih.
Jika ditotal, sedikitnya, 70 KK dan 50 santri yang berada di lokasi dapat merasakan manfaat wakaf sumur dari donatur Sedekah Air kali ini.
Jazakumullah khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza…