Sebagai salah satu amalan jariyah, ada adab sedekah dan infak yang harus dipahami agar amalan ini tidak menjadi sia-sia. Apalagi sekarang sudah semakin mudah bersedekah dengan adanya layanan infaq atau sedekah online.
Layanan online tersebut memberikan kemudahan mukmin yang ingin berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Namun agar menjadi berkah, lakukan sedekah dan infak sesuai dengan adabnya. Berikut penjelasan tentang adab sedekah dan infaq.
Adab Sedekah dan Infaq
Untuk mendapatkan rezeki dan manfaat dari sedekah dan infak maka harus dilakukan sesuai dengan adanya. Jangan sampai sebagian harta yang kita keluarkan untuk bersedekah justru tidak bernilai pahala. Berikut beberapa adab saudara dan infak yang harus diterapkan:
Niat yang Ikhlas
Setiap balasan atas semua perbuatan manusia tergantung dari niatnya. Begitu juga apabila bersedekah, maka harus diniatkan secara ikhlas tanpa pamrih maupun mengharapkan imbalan.
Meskipun sedekah atau infak tersebut dilakukan secara online, harus diniatkan secara ikhlas karena Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Lail ayat 17-21.
Sumber Harus Jelas dan Halal
Sedekah maupun infaq yang berasal dari sumber yang tidak halal maka amalannya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang akan anda sedekahkan tersebut bersumber dari sesuatu yang halal dan juga jelas.
Memang kenyataannya masih banyak orang-orang yang kelihatannya dermawan tapi ternyata mendapatkan uang tersebut dari hal atau pekerjaan yang tidak halal. Mereka bersedekah hanya agar terlihat baik di mata orang lain.
Tentu saja Allah tidak akan menerima amalan sedekah apabila sumbernya tidak halal. Apalagi jika diniatkan hanya untuk pamer semata, maka sedekah tersebut hanya akan sia-sia.
Tidak Mengungkit Harta yang Sudah Disedekahkan
Adab sedekah dan infaq lainnya adalah tidak mengungkit harta yang telah disedekahkan. Karena tujuan bersedekah untuk menjalankan perintah Allah SWT serta membantu sesama dengan sedikit rezeki yang kita dapatkan.
Maka apa yang telah kita berikan kepada mereka janganlah diungkit-ungkit kembali. Bukan tidak hanya beradab, tapi mengungkit-ungkit apa yang telah kita berikan dapat menyakiti hati dan merugikan orang lain yang menerimanya.
Jika seperti itu maka pahala sedekah yang kita dapatkan tidak afdol atau malah justru menyebabkan dosa. Maka dari itu, bersedekahlah secara ikhlas tanpa ada unsur paksaan, pamer maupun menuntut balasan.
Sedekah dengan Bersembunyi
Sedekah secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan memang sama-sama mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Penjelasannya terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 274.
Namun sebaiknya berinfak atau bersedekah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kecuali memang ada keadaan tertentu misalnya untuk memotivasi orang lain agar ikut bersedekah.
Sedekah secara terang-terangan dikhawatirkan akan memicu sikap pamer. Meskipun sikap tersebut hanya Allah dan diri sendiri yang dapat menilainya. Maka untuk menghindari pernah ke kamar, lebih disarankan agar bersedekah secara sembunyi-sembunyi.
Memberikan Kepada yang Membutuhkan
Memang tidak diharuskan, tapi bagi yang mampu dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Bahkan ada banyak keutamaan ketika kita mau bersedekah, padahal kondisi sedang sulit.
Perbanyaklah sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Insyaallah Allah akan mengganti berlipat-lipat dari apa yang kita sedekahkan.
Bagi yang bersedekah secara online, pastikan pengelola sedekah Anda tersebut amanah dan dikelola atau diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.
Orang yang berhak menerima sedekah adalah fakir miskin, anak yatim, dan lain sebagainya. Hal ini dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 60.
Yuk Sedekah. Sisihkan sedikit rezeki kita untuk membantu sesama.
Sedekah Air untuk Desa-desa Kekeringan di Indonesia