Program-Program Sedekah Air

Pengeboran Sumur

Pembuatan sumur bor dilakukan setelah diindikasikan adanya air tanah yang cukup untuk diekstraksi. Untuk mengetahui adanya air tanah, dilakukan test geolistrik terlebih dahulu. Hal ini untuk mitigasi risiko gagalnya proses pengeboran.

Pipanisasi Air

Pipanisasi mengalirkan air dari sumber air bersih ke pemukiman warga. Selama ini rerata jaraknya berkisar 2,5 km. Pipanisasi dilakukan jika tidak memungkinkan melakukan pengeboran atau ada sumber air yang banyak namun jauh dari pemukiman warga.

Filterisasi / WTP

Filterisasi atau pembangunan WTP dilakukan jika sumber air yang ada di sekitar warga tidak layak dikonsumsi karena kotor, bersumber dari air kali atau air sawah. Dengan lterisasi ini Total Dissolve Solid (TDS) pada air menjadi rendah dan menjadi layak konsumsi.

Dropping / Pemberian Air

Dalam kondisi yang sifatnya tanggap bencana, perlu mendapatkan air bersih/minum dengan segera. Pemberian air minum melalui truk tanki dan air mineral dilakukan pada daerah-daerah bencana seperti kekeringan, kebakaran, atau banjir.

Konservasi Air

Saat ini selain pada upaya pengadaan air, kami juga melakukan langkah-langkah pelestarian lingkungan yang pada tahap lanjut berdampak pada ketersediaan sumber air. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah penghematan air wudhu dan mandi di fasilitas umum. Kami mengembangkan alat yang mampu menghemat 95% penggunaan air untuk wudhu/mandi. Selain itu kami juga akan menggalakkan pembuatan sumur biopori, penghijauan pada lokasi-lokasi sedekah air ke depan.

Policy Brief

Kami juga berupaya ikut serta dalam advokasi dan pengayaan proses pembuatan kebijakan publik dengan membuat dokumen kebijakan ringkas (policy brief). Dokumen ini berisi berbagai alternatif kebijakan khusus yang argumentatif rasional atas kebijakan saat ini terkait dengan upaya peningkatan akses air bersih di Indonesia.

Kriteria Penerima Manfaat Sedekah Air

Scroll to Top