Pada Januari 2015, tim Sedekah Air melakukan pengeboran sumur artesis di Pondok Pesantren Adzikra, yang dipimpin oleh KH Arifin Ilham, di Gunung Sindur.
Ini adalah medan terberat, selama program Sedekah Air berlangsung, karena mobil tidak bisa langsung masuk ke lokasi pengeboran.
Belum lagi turun hujan, sehingga membuat jalan tanah menjadi licin dan sangat berisiko saat membawa alat-alat yang sangat berat.
Setelah kurang lebih 5 hari di sana, tim Sedekah Air telah mengebor hingga kedalaman sekitar 45 meter.
Namun, belum menemukan air yang cukup. Pada akhirnya, tim memutuskan untuk pulang.
Selang beberapa pekan, kami mendapat informasi dari panitia pembangunan ponpes, bahwa telah dilakukan hidroelektrik test.
Disimpulkan bahwa saran pengeboran, kurang lebih 100 meter. Setelah berdiskusi dengan tim pengeboran sumur, disarankan untuk mencari lokasi Sedekah Air yang baru, karena dari sisi spesifikasi mesin bor, lumayan berbeda.
Sehingga sampai saat ini, masih dibutuhkan sedekah air di sana.
Mesin jetpump yang kami beli, kami tinggal di sana, karena digunakan pada titik lainnya.
Pengeboran oleh pihak lain, yakni Elnusa, telah dilakukan pada tiga titik.
Namun, hanya ada satu yang mengeluarkan air, dan masih kurang banyak.