Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadi Ien yang berlokasi di RT 15/RW 05, selama tujuh tahun–semenjak didirikan pada 2015–memanfaatkan air yang berasal dari sumur bor milik peternakan ayam yang terletak di sekitar ponpes.
Air dari sumur bor tersebut dialirkan menggunakan pipa sejauh 200 meter, menuju ke tempat penampungan air.
Kendala dari sumber air itu adalah air yang tidak dapat mengalir tiap saat, sehingga sering kali ponpes tidak memiliki air ketika dibutuhkan.
Pengurus ponpes berusaha untuk menanggulangi permasalahan air melalui pengeboran sumur sedalam 30 meter. Namun, air yang diperoleh hanya dapat bertahan selama satu jam.
Sebagai solusi sementara, pengurus pun mengimbau para santri untuk menghemat penggunaan air.
Bahkan, terkadang juga membeli air sebanyak 1-2 toren per hari yang harganya Rp80.000/toren.
Pihak ponpes pun akhirnya mengajukan usulan pengeboran sumur kepada Yayasan Sedekah Air.
Setelah melakukan survei, pengeboran sumur pun dilakukan oleh tim Sedekah Air di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi Ien di Kampung Babakan Tugu, agar sedikitnya, 200 santri mukim dapat mengakses air bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka.
Namun, qadarullah, setelah dilakukan dua kali pengeboran (50 meter dan 70 meter), kami gagal mendapatkan air bersih untuk Ponpes Hidayatul Mubtadi Ien.