rambay

USULAN LOKASI SEDEKAH AIR DI KAMPUNG CIRENGRANG, RAMBAY, SUKABUMI

Nama Pengusul
Rahmi Panani Hakim
No Hape
085795162570
Alamat lokasi usulan sedekah air
Kampung Cirengrang, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43186
Indonesia
Map It
Nama Penanggung Jawab (orang lokal)
Taufik
No Hape Penanggung Jawab (orang lokal)
085797507956
Jenis penerima manfaat
  • Masyarakat
Deskripsi permasalahan air di lokasi usulan (wajib detail)
Kampung Cirengrang merupakan kampung terisolir yang terletak di Kabupaten Sukabumi bagian selatan. Untuk menuju Kampung Cirengrang, dibutuhkan waktu dan tenaga ekstra dengan menempuh jarak kurang lebih 14 km (atau sekitar 3 jam) dari perkampungan terdekat, dengan berjalan kaki melewati hutan, sungai, kebun dan juga perbukitan. Jika musim penghujan tiba, Kampung Cirengrang nyaris tidak dapat ditembus karena debit air yang tinggi membuat sungai cukup membahayakan untuk diseberangi.
Warga kampung Cirengrang yang berjumlah 75 jiwa mengandalkan 5 sumur galian dengan kedalaman sekitar untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sumur dengan kedalaman antara 11-15 meter ini tidak dapat memenuhi kebutuhan air warga di musim kemarau. Letak kampung yang berada di dataran tinggi membuat air sumur terbatas sehingga kampung mengalami kekeringan jika datang musim kemarau. Hal ini juga yang membuat aktivitas pertanian warga terhenti sehingga warga hanya panen 1x dalam setahun. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga mengambilnya dari sumber air terdekat yang jika dituju dengan berjalan kaki dapat menempuh waktu 30 menit. Setiap pagi, warga pergi ke 3 titik sumber air dengan berjalan kaki atau mengendarai motor membawa jirigen-jirigen air, yakni ke Citangkolo, Cirengrang atau ke Cigarung yang paling jauh. Satu sumber air tidak akan dapat memenuhi kebutuhan air semua warga, sehingga sebagian warga harus rela mengambil air ke sumber air yang terjauh sekalipun. Kemarau demi kemarau berganti hingga warga sudah terbiasa dengan kondisi ini.
Listrik yang baru masuk di Juli 2019 seharusnya bisa membantu penyedotan air dari sumur ke MCK umum, setelah sebelumnya tidak ada cara lain selain menimba air di sumur dan mengangkutnya ke MCK. Namun, listrik masuk ke Cirengrang bersamaan dengan musim kemarau dan habisnya air sumur sehingga pemanfaatan fasilitas listrik untuk penyedotan air harus tertunda.
Musim kemarau paling ekstrim yang dialami warga adalah kemarau 2019 lalu. Kemarau yang mulai datang sejak Mei membuat air di sumur habis sejak Juli. Maka dari Juli hingga November, warga harus bolak-balik setiap hari ke sumber air. Relawan Nusantara Terdidik Foundation (NTF) yang sejak 2018 turun ke Cirengrang selama seminggu setiap Januari dan Agustus pun turut merasakan dampak kekeringan di Cirengrang. Jika pada Agustus 2018 warga dan relawan masih bisa memanfaatkan air sumur, maka di Agustus 2019 lalu sumur sudah kering semenjak relawan datang hingga relawan harus rela tidak mandi berhari-hari. Oleh karena itu, kami menyuarakan harapan warga yang sangat mengharapkan bantuan fasilitas penyediaan air mengingat air adalah kebutuhan vital setiap individu.
Berapa banyak penerima manfaat (wajib)
75 jiwa dari 53 KK
apa program yang diperkirakan untuk mendapatkan air bersih
  • Sumur Bor

akan dilakukan penggalian sumur.

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top