Wakaf Air Untuk Warga & Pesantren Miftahul Ihsan Almusri 1 Kp Cidolog, Tamansari, Tasikmalaya

Usulan Lokasi Sedekah Air Untuk Warga & Pesantren Miftahul Ihsan Almusri 1 Kp Cidolog, Tamansari, Tasikmalaya

Nama Pengusul
Addit
No Hape
081319609354
Alamat lokasi usulan sedekah air
Pst miftahul ihsan almusri 1 almat kp cidolog rt 4 rw11 kel tamansari kec tamansari kota tasikmalaya kode pos 46196
Tasikmalaya, Jawa barat 46196
Indonesia
Map It
Nama Penanggung Jawab (orang lokal)
Ajengan dadan
No Hape Penanggung Jawab (orang lokal)
+62 823-8744-4470
Jenis penerima manfaat
  • Sekolah/Pondok Pesantren
  • Tempat Ibadah
  • Masyarakat
Deskripsi permasalahan air di lokasi usulan (wajib detail)
Assalamu’alaikum warohmtullohi wabarokatuh #SahabatAmalsholeh

“Gelap malam, licinnya jalan, hingga dingin yang mengusik tak jadi masalah untuk para santri di Pondok Pesantren Miftahul ihsan Almusri (1) Alamat kp cidolog rt 4 rw11 kel tamansari kec tamansari kota tasikmalaya kode pos 46196.
Ibadah tetap nomor satu, pun untuk mandi hingga buang hajat terpaksa di sungai. Jika hujan deras dan sungai meluap, semoga kesabaran para santri diberi hikmah Allah SWT”

Bagaimana rasanya jika untuk sekadar BAB dan mandi, harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Hingga mengandalkan sungai dan air kali untuk bisa buang hajat. Jika sedang hujan menyebabkan arus sungai deras, karena dikhawatirkan bahaya, terpaksa harus menahan hingga air sungai surut.

Wilayah pedalaman di Jawa Barat ternyata masih banyak yang alami kesulitan sumber air bersih hingga ketidakadaan MCK ini. Salah satunya dirasakan oleh para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren dan masih banyak lagi pesantren-pesantren yang Kesulitan air bersih.

Pondok Pesantren Miftahul ihsan Almusri (1) Alamat kp cidolog rt 4 rw11 kel tamansari kec tamansari kota tasikmalaya kode pos 46196.

ini tidak memiliki fasilitas MCK. Pesantren didirikan berdasarkan dari swadaya masyarakat serta beberapa donatur lokal. Sudah lama didirikan, kondisi bangunan pesantren juga sudah semakin lapuk dimakan usia.

Bagian yang paling parah adalah dapur dan MCK. Karena itu MCK sudah tidak bisa digunakan lagi. Keperluan buang hajat hingga BAB biasanya para santri lakukan dengan harus menumpang di rumah-rumah warga. Namun, jika sudah kepepet terpaksa berlari ke sungai.

Tetapi lain lagi ceritanya jika musim hujan datang. Derasnya aliran sungai membuat para penghuni pesantren takut untuk pergi ke sungai. Alhasil, harus menunggu sampai air sungai surut. Untuk berwudhu, biasanya air dari hujan ini ditampung.

Perjalanan menuju kali ketika malam tiba akan semakin gelap sekaligus jalanan yang juga licin. Sangat membahayakan hingga ditakutkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Para santri di Pesantren ini memang bukan dari kalangan berkecukupan. Mata pencaharian orang tua santrinya banyak berprofesi sebagai petani. Mereka hidup tidak seberuntung santri modern yang banyak kita tahu. Bersekolah di ponpes ini saja gratis.

Tidak dipungut biaya, pondok pesantren ini juga menerima santri yang memiliki disabilitas fisik. Mereka membuktikan keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk tetap semangat menuntut ilmu.

Meskipun diperuntukan gratis dan terletak di pedalaman, namun ponpes ini menyediakan fasilitas pendidikan yang cukup lengkap. Mulai dari sekolah dasar hingga SLTA. Dahulu pendirian pesantren ini diinisiatori oleh Pangersa para kyai sepuh yang mendirikannya bersama keluarga pesantren dan masyarakat yang saling patungan.

Kini, di setiap tahunnya jumlah santri yang diterima di sini juga semakin bertambah. Dengan begitu semakin banyak yang membutuhkan fasilitas MCK. Setidaknya berdasarkan pendaftaran di tahun 2020 lalu, ada kurang lebih 300 santri perempuan dan laki-laki yang diterima di sini.

Pesantren bukanlah satu-satunya pesantren pelosok yang alami kesulitan sumber air bersih dan MCK. Masih banyak lagi pesantren-pesantren juga di wilayah pelosok pedalaman Indonesia, khususnya Jawa Barat lainnya yang tidak ada fasilitas air bersih di wilayahnya.

Di sini kebutuhan air bersih masih sangat minim. Begitu juga dengan warga-warga sekitarnya yang setiap hari mengantre berjalan membawa ember melewati hutan berkilo-kilometer untuk
memenuhi kebutuhan air

Berapa banyak penerima manfaat (wajib)
500 jiwa
apa program yang diperkirakan untuk mendapatkan air bersih
  • Sumur Bor
  • Pipanisasi
  • Filter
  • Pembuatan Tandon Air

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top