Wakaf air kali ini untuk warga yang tinggal di Kampung Sampih, RT 02, RW 07, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan paparan dari BPBD Kabupaten Cianjur, Haurwangi memang menjadi salah satu daerah yang terdampak kekeringan, kala musim kemarau.
Kebutuhan air di sana, padahal bukan hanya untuk masyarakat sehari-hari, tapi juga untuk pasokan lahan pertanian.
Secara geografis, Kampung Sampih berada di ketinggian 320 mdpl.
Adapun di RT 2, terdapat sumur gali dengan kedalaman 7 meter yang dimanfaatkan sebagai sumber air utama warga.
Namun, sumber air ini akan kering, apabila tidak turun hujan dalam waktu lama.
Warga juga memperoleh pasokan air dari Pamsimas, setiap tiga hari sekali, untuk masing-masing RT. Namun, tetap belum mencukupi kebutuhan air bersih warga.
Maka untuk kebutuhan mandi dan MCK, warga juga mengambil air dari sumber-sumber lain yang ada.
Sebanyak kurang lebih 65 kepala keluarga (KK), berduyun-duyun mengambil air dari sumber yang jaraknya mencapai 1 km.
Warga rela mengantre dari pukul 3 dini hari, untuk mendapatkan air tersebut.
Setelah melakukan survei dan mendapatkan hasil geolistrik, Sedekah Air melakukan pengeboran di depan mushola warga.
Insya Allah, sumur bor tersebut bisa dimanfaatkan untuk 65 KK.
Jazakallah khair.