Wakaf Sumur Untuk Pondok Pesantren Riyadul Hikmah Cikatomas Tasikmalaya

Wakaf Sumur untuk Pondok Pesantren Riyadul Hikmah Cikatomas Tasikmalaya

Pondok Pesantren Riyadul Hikmah didirikan sekitar tahun 1987 M, oleh seorang kiai bernama KH Hasan Sirojuddin dan istrinya, Hj Atik Nurhasanah.

Lokasinya berada di Kampung Mekarrahayu, RT 03, RW 08, Desa Gunungsari, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kode pos 46193.

Ponpes Riyadul Hikmah terus dikelola hingga saat ini, dengan jumlah pengajar 8 orang; terdiri dari pengasuh, pimpinan, dewan kiai, dan dewan santri.

Sementara jumlah santri sekitar ± 70, yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda juga.

Bahkan, ada di antaranya sudah yatim, dan berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Selain itu, juga ada jemaah pengajian ibu-ibu dengan jumlah sekitar ± 100 jemaah.

Saat ini, sudah ada beberapa bangunan di ponpes, meliputi asrama putra putri, masjid DKM, madrasah diniyah, dan majelis ta’lim, yang kondisi bangunannya masih belum maksimal.

Ditambah lagi dengan pasokan air dari sumur yang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di ponpes.

Karena pelaksanaan pembangunan hanya mengandalkan para donatur, dan sampai hari ini belum beres akibat keterbatasan biaya.

Lokasi pesantren berada di lereng bukit, sehingga harus mengandalkan sumber air utama dari resapan air hujan yang ditampung pada dua sumur galian, yang terdapat di sudut sawah.

Sumur tersebut berjarak lebih kurang 200 m, dan hanya mampu bertahan satu bulanan pada musim kemarau atau apabila hujan tidak turun.

Namun, sumur tersebut sering mendapat komplain dari warga, karena menyebabkan kekeringan di sawah.

Sumber air lainnya yang juga dimanfaatkan oleh pondok pesantren dan warga, berasal dari Goa Cirahong yang lokasinya sekitar 500 m, dengan beda tinggi antara ponpes dan Goa sekitar 60 m.

Pernah dilakukan pengangkatan air dari goa menggunakan mesin, dengan kapasitas mesin 24 PK, tapi mesin tersebut tidak mampu menangani.

Padahal kondisi air goa sangat jernih dan selalu mengalir, meskipun dilanda kemarau panjang.

Alhamdulillah, setelah melakukan survei dan memberikan bantuan pipanisasi dari sumber mata air sejauh 700 meter, akhirnya berhasil mendapatkan air bersih yang melimpah.

Insya Allah, cukup untuk para santri dan jemaah, terutama saat kemarau datang.

Jazakallah khair.

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top