Sebagai orang yang gemar bersedekah, Anda wajib mengetahui beberapa syarat sedekah dalam Islam agar amalan ini tidak sia-sia. Sedekah memang bisa membawa ketenangan hati, tapi jika keliru maka dapat membawa dalam keresahan dan kekacauan.
Maka dari itu, penting sekali untuk memahami syarat sah sedekah untuk memastikan apa yang sudah kita keluarkan tidak sia-sia dan dapat mengalirkan pahala jariyah sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Berikut beberapa syarat sedekah dalam Islam yang akan membawa ketenangan hati:
- Sedekah dengan Mengetahui Ilmunya
Jangan hanya bersedekah secara membabi buta, tapi tidak tahu bagaimana ilmunya. Ilmu sedekah yang dimaksud di sini adalah tentang prioritas dalam bersedekah.
Seperti ketika Zainab menghadap Rasulullah bermaksud ingin bersedekah, tapi suami dan anaknya menganggap diri mereka lebih berhak mendapatkan sedekah dari Zainab, kemudian Rasulullah bersabda:
“Benar Ibnu Mas’ud, suami dan anakmu adalah orang yang lebih berhak engkau beri sedekah,” (HR. Bukhari)
Hati-hati dalam bersedekah, karena Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Dari kitab Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383)
Jadi, lakukan sedekah sesuai dengan prioritas. Berinfak untuk keluarga yang memang membutuhkan jauh lebih baik dibandingkan sedekah kepada orang miskin. Sebagaimana Rasulullah SAW memberitahu kita:
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, pahala yang paling besar adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu” (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).
Dapat disimpulkan bahwa bersedekah pada keluarga sendiri menduduki posisi paling utama, apalagi ketika memiliki istri dan anak. Selanjutnya apabila mereka telah terpenuhi maka penuhi juga kebutuhan orang tua dan mertua, baru setelah itu dan kerabat dekat yang membutuhkan.
Sementara bagaimana jika ingin bersedekah untuk kaum fakir miskin, anak yatim, atau kaum duafa? Apabila penghasilan kita melampaui kebutuhan seluruh keluarga serta kerabat tanda rumah maka boleh bersedekah untuk pihak luar.
- Sedekah Tanpa Mengharap Imbalan
Syarat sedekah dalam Islam lainnya yakni harus dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan. Insya Allah, sedekah yang dilakukan dengan sukarela dan ikhlas maka akan memberikan ketenangan hati serta jiwa kita.
Jangan sampai sedekah justru membuat kita khawatir kalau-kalau apa yang sudah dikeluarkan tersebut tidak tergantikan. Padahal, kesehatan, keselamatan di jalan, terhindar dari kematian yang buruk dan hal-hal baik lainnya juga termasuk balasan untuk orang yang gemar bersedekah.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang membiasakan dirinya untuk beramal ikhlas karena Allah niscaya tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada beramal untuk selain-Nya. Dan barangsiapa yang membiasakan dirinya untuk memuaskan hawa nafsu dan ambisinya maka tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada ikhlas dan beramal untuk Allah,” (lihat Ma’alim Fi Thariq al-Ishlah, hal. 7)
Maka dari itu, iklaskan setiap sedekah yang anda keluarkan tanpa berharap mendapatkan imbalan, baik dari manusia maupun Allah SWT. Percayalah bahwa Allah Maha Adil yang tentunya akan selalu memberi ganjaran pahala untuk orang-orang yang bersedekah di jalan-Nya.
- Sedekah Rahasia (Tidak Dipamerkan)
Berikutnya, sedekah yang dilakukan secara rahasia atau sembunyi-sembunyi akan membawa ketenangan hati. Tidak perlu dipamerkan kepada orang lain, karena dikhawatirkan amalan tersebut justru rusak oleh sifat riya.
Biarlah hanya Allah SWT yang mengetahui kekuatan serta amalan kita. Semoga artikel mengenai syarat sedekah dalam Islam ini dapat membuka wawasan kita dan menjadikan pribadi yang lebih baik. Wallahualam.
Yuk sedekah!