sumber gambar: waqafarrisalah.or.id

Memahami Wakaf sesuai dengan Aspeknya

Mendalami tentang wakaf sebenarnya cukup luas, apalagi amalan tersebut mempunyai empat jenis kategori dengan aspek-aspek yang berbeda.

Sejauh ini kita mengenal wakaf sebagai amalan jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga akhirat. Berbeda dengan sedekah pada umumnya, pahala dari wakaf akan terus didapatkan oleh pewakaf tersebut.

Hal itu karena harta benda wakaf terus memberikan manfaat bagi penerimanya. Mari kita kenali pembagian wakaf berdasarkan empat aspek menurut Badan Wakaf Indonesia. Simak berikut ini.

Mengenal Aspek-aspek dalam Wakaf

blog.justika.com

Saat ini umat muslim yang sedang berlomba-lomba memperbanyak amal jariyah sebagai bekal di akhirat. Salah satunya melalui wakaf, berikut beberapa aspek dalam wakaf yang harus Anda ketahui:

  1. Aspek Penerima Manfaat

Berdasarkan aspek penerima manfaatnya, wakaf dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu wakaf Khairi, wakaf ahli dan wakaf musytarak. Berikut masing-masing penjelasannya:

  • Wakaf Khairi

Pemanfaatan wakaf diterima oleh masyarakat umum, misalnya masjid, pondok pesantren, sekolah, atau jenis wakaf produktif lainnya yang hasil pengelolaannya digunakan untuk membantu kaum miskin.

  • Wakaf Ahli

Wakaf yang manfaatnya hanya diberikan kepada anak atau keturunan dari orang yang berwakaf tersebut. Misalnya, wakaf rumah yang hanya ditempati oleh anak dan cucu.

  • Wakaf Musytarak

Merupakan jenis wakaf yang pemanfaatannya diterima oleh keluarga dan masyarakat umum. Sebagai contoh yang pernah dilakukan oleh Sayyidina Umar ketika mewakafkan kebunnya di Khaibar. Hasil pengelolaan dari kebun tersebut diberikan kepada kerabat beliau serta para masyarakat yang membutuhkan.

  1. Aspek Pemanfaatan Harta Benda Wakaf

Apabila diperhatikan dari aspek pemanfaatan harta wakaf benda, maka dibedakan menjadi wakaf mubasyir dan wakaf istitsmari. Berikut ini penjelasannya:

  • Wakaf Mubasyir

Merupakan jenis wakaf yang pemanfaatannya langsung diterima oleh maukuf alaih (penerima wakaf). Sebagai contoh, wakaf tanah yang diperuntukkan dalam pembangunan tempat ibadah sehingga bisa langsung dimanfaatkan oleh umat untuk beribadah.

  • Wakaf Istitsmari (Produktif)

Harta benda wakaf perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar hasilnya dapat memberikan manfaat bagi penerimanya. Wakaf produktif bisa diberikan dalam bentuk uang, yang kemudian di manfaatkan untuk sesuatu yang bersifat produktif agar hasilnya dapat diberikan kepada penerima wakaf.

  1. Aspek Peruntukan Harta Benda Wakaf

Terdapat dua jenis wakaf berdasarkan peruntukannya, yakni wakaf ‘am yang diberikan untuk umum dan tidak ada ketentuan spesifik oleh orang yang berwakaf. Kedua adalah wakaf ‘khash, wakaf yang diberikan berdasarkan ketentuan atau secara spesifik oleh wakif. 

  1. Aspek Jangka Waktu

Wakaf juga dilihat dari aspek jangka waktu, yaitu wakaf mu’abbad dan mu’aqqat. Wakaf mu’abbad berlaku selamanya atau tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu. Sedangkan wakaf mu’aqqat dibatasi oleh jangka waktu tertentu, hanya negara tertentu saja yang masih menerapkan jenis wakaf ini.

Yuk, berwakaf. 

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top