Pasir Amis

Wakaf Air Kampung Pasir Amis, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Sukabumi

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan, tentu air bersih merupakan barang mewah.

Air bersih seperti barang langka yang harus dihemat keberadaannya, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk konsumsi. 

Namun, dalam dua tahun terakhir ini, bencana kekeringan kian meluas di wilayah Sukabumi.

Dilaporkan, terdapat 17 kecamatan yang mengalami krisis air bersih, karena musim kemarau mengakibatkan sumber-sumber air mengering.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dari belasan daerah yang terdampak, salah satu yang turut merasakan adalah warga Pasir Amis, Kertamukti, Warungkiara, Sukabumi. 

Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka memanfaatkan sumber air dari Masjid Al-Haq, dan sumur gali dengan kedalaman sekitar 14 meter.

Ketika musim penghujan, air dari sumur di masjid itu dapat memasok kebutuhan para warga. Namun, jika musim kemarau tiba, selalu mengalami kekeringan.

Warga terpaksa mengambil air dari sumber lain yang jaraknya sekitar 1 kilometer, sekaligus harus melewati medan jalan yang cukup terjal; untuk menuju lokasi.

Sebelumnya, ada sumber air lain, tapi saat ini sudah dibeli oleh kampung sebelah.

Jadi, warga di Pasir Amis, hanya memanfaatkan sisa atau tumpahan dari sumber air tersebut.

Meskipun sudah mencoba membuat sumur gali, tapi ketika musim kemarau, airnya juga mengering. Tanahnya juga rawan ambruk.

Ada juga sumur bor milik salah satu warga dengan kedalaman sekitar 45 meter, tapi belum bisa disalurkan ke seluruh warga, karena jumlahnya yang kurang mencukupi.

Alternatif lain dari sulitnya mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, tidak sedikit warga yang mengambil air dari aliran sungai.

Hingga saat ini juga belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk mengatasi permasalahan warga. 

Sayangnya, Sedekah Air pun tidak berhasil mengalirkan air untuk warga, setelah berikhtiar melalui pembuatan sumur bor dengan kedalaman 50 meter.

Tim kami gagal mendapatkan air di titik ini.

Bagikan:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top