Air merupakan kebutuhan vital yang penting untuk sehari-hari. Selain untuk konsumsi, ketersediaan air bersih juga diperlukan untuk kebutuhan mencuci, mandi, memasak, hingga pengairan kebun dan sawah.
Namun, kenyataannya, masih banyak wilayah di Indonesia yang hingga saat ini kesulitan pasokan air bersih.
Bahkan, selalu terdampak kekeringan, ketika musim kemarau tiba. Salah satunya di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Hampir seluruh desa di Kecamatan Tamansari, dilaporkan selalu terimbas kekeringan panjang.
Dari tiga desa yang paling parah, salah satunya adalah Desa Sukaresmi, yang menjadi lokasi wakaf air kali ini.
Sumber-sumber air yang ada, dirasa makin surut dari tahun ke tahun, karena meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Bahkan, dampak kemarau yang dialami di Desa Tamansari, sudah nyaris merata di setiap kampung.
Biasanya, warga mendapatkan bantuan dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan bantuan provinsi.
Namun, pasokan air bersih dari BPBD, tentu bukan merupakan solusi yang berkelanjutan, dan hanya menjadi penanganan untuk kondisi darurat saja.
Kampung Sawah Garung, RT 03, RW 10, Desa Sukaresmi, berada di lereng Gunung Salak. Berjarak sekitar 7 km untuk ke sumber air.
Pengairan air dari sumber air ke pesantren, menggunakan saluran air berupa pipa air.
Namun, jika dalam satu pekan tidak turun hujan, maka sumber air tersebut menipis, dan mulai kesulitan air.
Alternatif untuk mencukupi kebutuhan air adalah warga memaksimalkan air hujan dengan menyediakan bak penampungan.
Selain itu, warga juga memanfaatkan sumur bor dengan kedalaman 56 m yang jaraknya sekitar 2 km dari pesantren.
Warga bisa menyambungkan air sumur bor ini dengan membayar pemasangan Rp1.000.000, dan biaya maintenance Rp50.000 per bulan; untuk tiap KK.
Setelah melakukan survei dan mendapatkan hasil, alhamdulillah, Sedekah Air berhasil membantu membuat sumur bor untuk pesantren dan warga.
Insya Allah, sumur bor ini bisa dimanfaatkan untuk 110 KK, dan juga 40 santri di Kampung Sawah Garung, Desa Sukaresmi.
Selain dialirkan ke pesantren, mushala, dan warga, air juga dialirkan ke SD negeri terdekat, yang semenjak 50 tahunan lalu berdiri, baru sekarang ada air.
Alhamdulillah. Jazakallah khair.