Puncak Arjani merupakan perkampungan padat penduduk yang berada di dataran tinggi Garut, tapi masih berada di pusat keramaian, karena dekat dengan Alun-alun Bungbulang.
Kampung ini masih belum memiliki sumber air yang layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama saat musim kemarau tiba.
Setiap hari, warga memanfaatkan sumber mata air yang berjarak kurang lebih 400 meter dari kampung.
Sumber mata air tersebut digunakan oleh tiga desa, sehingga penggunaannya secara bergantian.
Biasanya, warga mengambil air ke sumber mata air tersebut dengan membawa ember ataupun jeriken. Sayangnya, debit air yang dihasilkan sangat minim.
Pada Juni 2020 lalu, masjid di kampung ini sudah membuat sumur galian sedalam 7 meter.
Karena musim penghujan, kondisi air di sumur tersebut masih mencukupi untuk persediaan.
Namun, untuk musim kemarau mendatang, dikhawatirkan sumur tersebut tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan berwudhu dan juga yang lainnya.
Selain itu, juga tidak ada sumur bor di kampung ini, selain di masjid raya yang berada di Alun-alun Bungbulang, dengan kedalaman hampir 60 meter.
Alhamdulillah, setelah melakukan survei dan membuat sumur bor kedalaman 48 meter, akhirnya berhasil mendapatkan air bersih yang melimpah.
Insya Allah, pembuatan sumur bor tersebut cukup untuk warga, terutama saat kemarau datang.
Penerima manfaat untuk lokasi ini sebanyak kurang lebih 80 kepala keluarga (KK).
Jazakallah khair.